irfa Miswanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Misteri hilangnya galih(2)

Misteri hilangnya galih(2)

Tantangan Menulis Hari Ke-85

Rabu, 03 Juni 2020

#TantanganGurusiana

*

Sudah jauh berjalan, akhirnya mereka sampai di gerbang memasuki hutan. Baru saja mereka melangkahkan kaki, hawa dingin sudah terasa.

“Tidak jauh di depan sana ada rumah pohon, yang terdiri dari seratus jenjang keatasnya. Semoga aja masih ada sampai sekarang,”Harap Genta.

“kita putuskan saja, sampai batas rumah pohon itu, kita kembali ke tenda.” Kata Arumi.”

“Setuju Arumi, karna setelah rumah pohon itu aku tidak hafal lagi lokasinya.” Kata Genta.

“Ya, aku juga setuju.”Kata Galuh.

Diantara mereka hanya Galih yang diam saja, tenyata rencananya untuk mengetahui bos besar yang ada di hutan tidak menjadi kenyataan.

Genta benar, mereka sudah sampai di rumah pohon. Diantara mereka memutuskan untuk naik keatas. Semua naik kecuali Galih. Galih mengatakan kalau dia akan menyusul. Semua percaya dan tidak ada menaruh curiga, temasuk Nadin.

Galih terus menyisiri jalan setapak yang kiri kananya jurang yang cukup dalam. Dari jauh dia mendengar sayup-sayup suara orang tertawa. Matanya terus mencari-cari arah suara sampai dia lupa kalau jalanan cukup licin karena hujan lebat semalam.

“Sreeeeettttt.......Gubrak...!!!

“Tolooooong....Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..........”

Malang tak dapat di tolak untungpun tak dapat diraih. Teriakan Galih cukup keras, sehingga terdengar jelas oleh Galuh. Dan disisi lain juga terdengar oleh sekelompok orang yang berada dalam hutan. Galih tergelincir masuk jurang.

“Gen...aku mendengar teriakan Galih.”

“Aku juga !” Kata Genta.

“Ayo kita susul Gen, aku takut Galih kenapa-napa.”

“Oke Galuh.”

“kalian tetap di atas ini, jangan kemana- mana.”Kata Genta kepada Nadin dan Arumi. Di bawah tidak aman bagi kalian.

“Arumi hanya bisa mengangguk, dimatanya ada kecemasan, takut terjadi apa- apa dengan Galih.

“Aku ikut Gen !” teriak Nadin si cewek tomboy.

“Jangan Nad, nanti Arumi dengan siapa ?”

“Kamu tidak apa-apakan Arumi, sendiri disini?”

“Tidak apa- apa Nad. Kalau kamu ikut cari Galih silahkan.”Kata Arumi perlahan, bahkan Nadin saja yang dekat sangat samar samar mendengar suara Arumi.

Tinggalah Arumi sendiri di rumah kayu tersebut.lama- kelamaan ada perasaan takut menyelimuti perasannya. Sehingga dia memutuskan untuk turun dan memilih menyusul. Tetapi niat itu kembali diurungkan karena dia melihat ada sekelompok pria brewok membawa dua orang cewek yang di ikat menuju kedalam hutan. Mata kedua cewek itu di tutup, tangannya di ikat, sedangkan mulutnya di lakban. Arumi bergidik melihat kejadian itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

03 Jun
Balas

Terima kasih bun

03 Jun

Wah keren bu,ttp berkarya,jangan lupa follow akun saya,mari berbagi

03 Jun
Balas

Terima kasih pak...siap.

03 Jun



search

New Post